Tuesday 4 October 2016

Sigapnya Sang Pemimpin

Suatu tengah malam menjelang kehadiran pasukan Ahzab ke Madinah, begitu Sa'ad ibn Abi Waqqash berkisah, kondisi begitu mencekam. Sungguh cocok apa yg digambarkan Allah; tidak konsisten lagi penglihatan kami & hati serasa naik menyesak ke kerongkongan (Surat Al Ahzab Ayat 10).
cream pemutih wajah
Malam itu saya terbangun & ingat dapat Rasulullah. Atas kemauan sendiri, saya beranjak, dulu berjaga di dekat kediaman dirinya. Saat saya disana, Rasulullah bersabda bersama nada agak dikeraskan, "Adakah lelaki shalih yg tengah malam ini sudi menjaga kami ?"

Maka saya cepat menjawab, "Labbaika yaa Rasuulullah ! Di sini Sa'ad ibn Abi Waqqash berjaga untukmu !" Sesungguhnya yg paling kusukai dari sabda ia ialah kata-kata 'lelaki shalih', mudah-mudahan itu jadi do'a bagi diriku.

Beliau ke luar menemuiku bersama senyum tulusnya. Setelah memberikan panduan & memesankan nasihat, dirinya masuk kembali. Di larut itu, tiba-tiba kudengar bunyi keras menderu-deru dari ujung kota. Bergegas kunaiki kuda & kutuju arah asal nada. Aku memacu kudaku. Sampai di satu area gelap, dari arah berlawanan muncul bayangan penunggang kuda. Kusiapkan busur & panahku. Ketika mendekat, saya terkesiap. Ternyata beliau Rasulullah ! Aku tanya, "Dari mana engkau, ya Nabi ? Sungguh saya khawatir atas deru tadi ! Aku khawatir, pasukan musuh dalam jumlah akbar datang buat menyerang Madinah. Mohon pulanglah, & izinkan saya memeriksanya"

Rasulullah tersenyum padaku & bersabda, "Tenangkan dirimu, hai Sa'ad. Aku sudah memeriksanya. Dan itu cuma nada angin gurun"

Aku terperangah, takjub & malu. saya, si peronda, sudah didahului oleh sang Nabi yg kujaga dalam mengecek barangkali bahaya.

***
Kisah Sa'ad ini jadi pembelajaran indah. Bahwa sang Nabi meminta dijaga bukan sebab manja atau senang dilayani pengikutnya. Kesiagaan & kegesitan dirinya bahkan lebih tinggi daripada Sa'ad yg meronda. Permintaan dijaga itu nyata-nyatanya pendidikan maknanya. Sungguh fantastis; pemimpin ini yakni pembawa kedamaian, tidak hanya dalam kata, namun bersama perbuatan yg didasari ketulusan. &, kasih sayang gede yg menciptakan seluruhnya hidupnya terabdi tuk melayani, tidak menghalangi dia dalam membina sahabatnya.

Demikian sekelumit kisah, moga mengilhamkan kita tuk jadi pembawa damai di hati orang-orang yg kita pimpin. Amin.

No comments:

Post a Comment